6 Cara Olahraga Otak yang Mampu Meningkatkan Kreativitas dan Kepintaran
Wednesday, June 1, 2016
Edit
Halo Serupedians
Olahraga otak memang sangat berbeda dengan olahraga fisik. Jika olahraga fisik memerlukan ketahanan fisik yang baik, maka dalam olahraga otak yang diperlukan adalah ketahanan berpikir, konsentrasi dan kesabaran. Jika olahraga otak ini terus dikembangkan, niscaya akan berkembang pula kreativitas dan kepintaran kita.
Berikut serupedia akan mengulas tentang 6 Cara Olahraga Otak yang Mampu Meningkatkan Kreativitas dan Kepintaran yang di rangkum dari berbagai sumber. Selamat menyimak !
1. Bermain Rubik, Puzzle Atau Teka-teki Silang
Inilah olahraga otak yang paling digemari. Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri sekaligus melatih kestabilan emosi, karena dalam olah raga ini tidak hanya melatih berpikir, namun dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Menurut pusat pelatihan kognitif Learning Rx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
Hasil penelitian dari Scientific American menunjukkan bahwa terdapat ribuan sel-sel baru yang dihasilkan dalam otak orang dewasa setiap harinya, terutama di hippo campus, struktur yang terlibat dalam pembelajaran dan memori. Dalam beberapa minggu, kebanyakan dari neuron baru tersebut akan mati, kecuali si manusia ditantang untuk belajar sesuatu yang baru, terutama yang membutuhkan upaya besar, yang salah satunya adalah dengan memecahkan rubik.
Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan kita dalam aktivitas mental melalui permainan dan teka-teki dapat membantu menjaga pikiran kita tetap tajam di usia tua. Salah satu aktivitas mental ini tentu adalah permainan rubik.
2. Bermain Catur dan permainan strategi lainnya
Kita ketahui bahwa permainan catur merupakan olahraga otak yang paling populer di dunia. Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif. Selain itu dalam olahraga atau permainan ini kita dituntut kejelian dan alur berpikir yang baik.
Sudah bukan hal yang baru bahwa catur mampu meningkatkan Intelectual Questions seseorang. Dullea, Palm, dan Fergusan berpendapat serupa bahwa, mempelajari permainan catur secara sistematis berperan dalam peningkatan kecerdasan intelektual seseorang, sama halnya memperkuat kemampuan berhitung, bahasa, dan membaca masalah.
Uji coba telah dilakukan di Venezuela terhadap 4 ribu siswa kelas 2 SD. Mereka di ajak untuk mempelajari catur selama 4,5 bulan dan hasilnya luar biasa, ada kenaikan IQ secara signifikan dari 4000 siswa tersebut. Bagi kita yang ingin meningkatkan nilai IQ kita, bisa menjadikan permaianan catur sebagai kebiasaan mulai sekarang.
Dalam Permainan catur kita di latih untuk mampu membayangkan langkah-langkah yang terjadi selanjutnya. Setiap langkah yang kita jalankan atau yang dijalankan oleh musuh mesti dipikirkan apa efek selanjutnya. Untuk melakukan itu pemain di haruskan mampu membayangkan kondisi yang akan terjadi selanjutnya. Inilah skill abstraksi yang bisa terbentuk yang mana kemampuan abstraksi sangat dibutuhkan bagi seseorang untuk menciptakan ide-ide baru yang menunjukkan daya kreatifitasnya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr Albert Frank, di Zaire pada tahun 1973 yang dilakukannya selama setahun menemukan bahwa anak-anak yang bermain catur memiliki kecerdasan spasial, numeric, administrasi, dan kemampuan mengarang. Temuan tersebut berlaku bagi mereka yang mempelajari catur dan tidak dipengaruhi oleh factor bakat atau genetic seperti yang di kemukakan oleh Dr Robert bahwa kemampuan tersebut tak hanya secara individual tertentu namun berlaku bagi mereka semua yang memperlajari catur.
3. Belajar Bahasa Asing
Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak kamu mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Manfaat ini juga dirasakan oleh mereka yang belajar bahasa asing pada usia dewasa. Mereka yang menguasai dua atau lebih bahasa asing memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membaca dan juga kecerdasan.
Orang yang berpikir dalam bahasa lain ternyata cenderung membuat keputusan yang rasional. Orang yang melakukan proses berpikir dalam bahasa lain juga tidak terlalu menggunakan emosi saat membuat keputusan
4. Menikmati Musik
Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.
Sebuah ‘tonic digital’ baru yang disebut Ubrain, yang bisa diunduh ke smartphone, diklaim bisa membantu orang untuk bisa fokus, berenergi, bangkit, serta bersantai.
Proses ini menggunakan dua ketukan yang berbeda pada tiap telinga, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah binaural beat, yang dapat merangsang aktivitas tertentu di dalam otak.
Dengan membantu otak untuk menghasilkan gelombang tertentu, maka kita dapat menginduksi bagian yang berbeda dari kewaspadaan, tergantung pada tujuan apa yang akan kita lakukan. – jelas seorang psikolog klinis yang berbasis di Paris Brigitte Forgeot.
Jika kita merasa cemas atau stres, kita bisa mendorong korteks serebral diotak untuk menghasilkan gelombang frekuensi alpha yang lambat. Sementara di ujung skala lain, jika kita membantu korteks untuk menghasilkan gelombang beta cepat, kita akan lebih siap untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian kita pada tugas yang cukup panjang.
5. Membaca
Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr. Nikolaos Scarmeas pada tahun 2001, membaca dapat membantu membangun 'cadangan kognitif' untuk menunda timbulnya demensia.
Dengan membaca buku dapat mengisi kepala kita tentang berbagai macam informasi baru yang selama ini belum kita ketahui yang kemungkinan besar hal tersebut dapat berguna bagi kita nantinya. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup baik dimasa sekarang maupun di masa-masa yang akan datang.
Selain itu, ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat berharga yang tidak pernah dapat hilang meskipun kita kehilangan hal-hal lain didunia ini, seperti harta, benda, maupun yang lainnya. Cerita maupun ide-ide yang tertuang dalam sebuah buku yang kita baca dapat membantu untuk membuka jalan pikiran kita untuk lebih mengenal dunia lain, mendapatkan pemahama yang lebih dari sebelumnya.
6. Membiasakan Aktif Menjadi Kidal dan Juga Kanan
Lakukan tugas dengan tangan non-dominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
Otak kiri ternyata juga mampu melatih memecahkan masalah, berdaya cipta dalam bidang seni, menjadi anak yang memiliki kehidupan rohani yang baik, dan bahkan mampu mengendalikan dorongan seksual tatkala remaja. Potensi tersebut terletak di belahan kanan otak anak. Dan, hasil riset menunjukkan bahwa sukses terbanyak manusia dalam pekerjaan dan kehidupan justru disumbangkan oleh potensi belahan kanan otak tersebut. Sumbangan EQ (kecerdasan emosional) dan SQ (kecerdasan spiritual) serta kecerdasan otak kanan lainnya terhadap sukses dalam pekerjaan dan kehidupan sekitar 95%. Sumbangan IQ atau potensi belahan kiri otak hanya sekitar 5%.
Referensi :
[1]. http://manfaat.co.id/manfaat-membaca-buku
[2]. http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-mendengarkan-musik-bagi-kesehatan-dan-otak.html
[3]. http://csdnews.com/5-manfaat-bermain-rubik/
[4]. http://manfaat.co.id/12-manfaat-bermain-catur-bagi-fungsi-otak
[5]. http://cdc.eng.ui.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=999:7-manfaat-menguasai-bahasa-asing-bagi-otak&catid=38:cat-artikel&Itemid=91
Related Posts